Festival Pasola 2012, Salah satu Festival budaya yang mendunia |
Prosesi Festival Pasola 2012
Pasola diawali dengan pelaksanaan adat Bau nyale. Adat Bau nyale adalah salah satu upacara rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai. Adat tersebut dilaksanakan pada waktu bulan purnama dan cacing-cacing laut (dalam bahasa setempat disebut nyale) keluar di tepi pantai. Para Rato (pemuka suku) akan memprediksi saat nyale keluar pada pagi hari, setelah hari mulai terang. Setelah nyale pertama didapat oleh Rato, nyale dibawa ke majelis para Rato untuk dibuktikan kebenarannya dan diteliti bentuk serta warnanya. Bila nyale tersebut gemuk, sehat, dan berwarna-warni, pertanda tahun tersebut akan mendapatkan kebaikan dan panen yang berhasil. Sebaliknya, bila nyale kurus dan rapuh, akan didapatkan malapetaka. Setelah itu penangkapan nyale baru boleh dilakukan oleh masyarakat. Tanpa mendapatkan nyale, Pasola tidak dapat dilaksanakan. Pasola dilaksanakan di bentangan padang luas, disaksikan oleh segenap warga dari kedua kelompok yang bertanding, masyarakat umum, dan wisatawan asing maupun lokal. Bentuknya perang-perangan Dalam Pasola dilakukan dua kelompok dengan berkuda. Setiap kelompok terdiri lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter 1,5 cm dengan ujungtumpul. Dalam peperangan ini, peserta dan kuda yang jatuh tidak boleh diserang namun setiap darah yang keluar diyakini dapat menyuburkan tanah dan bermanfaat bagi panen berikutnya. Dalam permainan pasola, penonton dapat melihat secara langsung dua kelompok ksatria sumba yang sedang berhadap-hadapan, kemudian memacu kuda secara lincah sambil melesetkan lembing ke arah lawan.
Festival Pasola 2012
Permainan tradisional ‘perang-perangan’ tahunan yang mendebarkan sekaligus langka akan berlangsung di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Acara rutin tersebut bertajuk Festival Pasola dan akan berlangsung pada 13-16 Februari 2012. Festival Pasola akan diselenggarakan dengan jadwal berikut ini.
Pasola Homba Kalayo : 13 Februari 2012 bertempat di Desa Kodi Bangedo
Pasola Bondo Kawango : 15 Februari 2012 bertempat di Kodi
Pasola Rara Winyo : 16 Februari 2012 bertempat di Kido
Pasola Waingapu : 16 Februari 2012 bertempat di Kodi Balaghar
Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur dahulu lebih dikenal sebagai Pulau Cendana dan merupakan daerah yang dikenal melahirkan penunggang kuda terbaik di Nusantara. Kuda sumba sendiri adalah hasil perkawinan silang antara kuda arab dan kuda lokal sehingga ukuran tubuhnya lebih besar dari kuda lokal umumnya. Sumba memiliki kemegahan alam dan budaya yang luar biasa sekaligus magis. Kontur Pulau Sumba yang berbukit-bukit tidak banyak tanaman yang tumbuh di atasnya karena terbentuk dari batuan kapur yang miskin unsur hara terlebih hujan jarang turun. Akan tetapi, keindahan alamnya sungguh menawan dan ibarat tujuan wisata yang sedang tertidur. Untuk menuju Sumba, terdapat penerbangan setiap hari dari Bali ke Waingapu di Sumba Timur dan Tambolaka di Sumba Barat. Pulau Sumba juga dapat dicapai dari Maumere di Flores. Pasola tidak sekadar menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur. Pasola merupakan kultur religius yang mengungkapkan inti religiositas agama Marapu. Pasola menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok yang turut dalam pasola dan bagi masyarakat umum. Pasola menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat setempat, karena hasil panen yang melimpah. ( ref: Festival Pasola 2012 )