Home » » Badminton Olimpiade London 2012, Menonton "Film" atau Melihat "Pertandingan" Olahraga

Badminton Olimpiade London 2012, Menonton "Film" atau Melihat "Pertandingan" Olahraga

Written By admin on 2.8.12 | 2.8.12


Badminton Olimpiade London 2012, Menonton "Film" atau Melihat "Pertandingan" Olahraga


Pesta olah raga tingkat dunia, Olimpiade London 2012 menjadi sorotan mata dunia. Pesta olah raga ini merupakan ajang menunjukan profesionalitas, sportifitas dan semangat kompetisi sebagai seorang atlet untuk menunjukkan yang terbaik. Namun baru-baru ini hal tersebut tercoreng, dikarenakan ulah dari beberapa pemain yang sengaja mengalah. Penyelidikan dilakukan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) atas insiden seperti ini dilapangan, dimana para pemain ganda putri yang terlibat. Insiden saling mengalah ini sudah menyalahi semangat olimpiade. Dan hal ini sudah pasti membuat kacau pertandingan.

Para penonton yang hadir pada saat itu merasa kecewa, karena melihat pertandingan yang sangat tidak menarik. Para pemain ganda putri tersebut saling tidak mau memenangi pertandingan, aneh bukan?.. hal ini merupakan strategi agar tidak bertemu dengan lawan yang tangguh. Ketidak sportif-an ini sangat mencoreng nama negara yang diwakili, cabang olah raga-nya dan tentunya pelatih serta pemain itu sendiri. 
Badminton Olimpiade London 2012, Menonton "Film" atau Melihat "Pertandingan" Olahraga

Penyelidikan Federasi Badminton Dunia (BWF)

Insiden ini telah di selidiki oleh Federasi Badminton Dunia (BWF). Hasil dari penyelidikan  ini, para pemain yang melakukan tindakan tersebut di diskualifikasi. Delapan atlet badminton untuk nomer ganda piutri telah di diskulifikasikan dengan tuduhan berupaya kalah. Federasi Badminton Dunia (BWF) memutuskan bahwa kedelapan atlet badminton, yang merupakan pemain ganda puteri dari Tiongkok, Korea Selatan dan Indonesia melanggar tata tertib untuk “tidak menggunakan salah satu upaya terbaik seseorang guna memenangkan pertandingan” dan “berperilaku dalam cara yang jelas-jelas merugikan pertandingan olahraga itu”.

Badminton adalah olahraga  kompetitif

Pada kesempatan ini pula, Wakil Presiden IOC Craig Reedie, yang juga mantan kepala federasi bulutangkis internasional, menyambut baik keputusan untuk mendiskualifikasi ke-4 tim ganda puteri tersebut. Wakil Presiden IOC Craig Reedie juga mengatakan "Olahraga adalah kompetitif," kata Reedie "Jika Anda kehilangan unsur kompetitif, maka semuanya menjadi omong kosong." 

Olahraga merupakan kegiatan yang "seharusnya" paling sportif di muka  bumi ini, tapi kadangkala terjadi tindakan yang tidak sportif. Tindakan ini mengakibatkan esensi dari olahraga itu hilang. Jika semua dapat diatur seperti itu, maka tidak lain penonton hanya seperti menonton sebuah 'film' olah raga, bukan sebuah 'pertandingan'  olahraga  sesungguhnya. Dimana pada sebuah pertandingan olahraga, unsur sportifitas, perjuangan dan kompetisi sangat terasa. Unsur ini bukan saja dialami oleh para pemain/ atlet namun juga oleh para penonton. Sangat disayangkan hal ini terjadi, terlebih di cabang  olahraga  yang menjadi kebanggaan warga Indonesia pada umummnya. Dimana cabang  olahraga bulutangkis atau badminton pernah membuat harum nama Indonesia di luar negeri. Selain itu Indonesia juga pernah menjadi 'Raja dan Ratu' untuk nomer single pada  Olimpiade Barcelona 1992. Dan masih banyak lagi yang tercatat di sejarah badminton dunia tentang atlet-atlet Indonesia. Secara umum kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para atlet badminton di seluruh dunia. Agar tetap menjunjungi tinggi semangat sportifitas, berlaku kompetitif dan memiliki semangat juang untuk menjadi yang terbaik. (reff:voa)

Pesan Tiket Pesawat Online

Popular Posts

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus