Berkah Ramadhan Juga di Sejumlah Wilayah di Amerika Serikat |
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, hal ini juga di rasakan warga muslim di sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Banyaknya imigran muslim yang menetap di sejumlah wilayah turut pula memacu perekonomian wilayah setempat. Hal ini sejalan seperti di Indonesia, dimana ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan juga membuat bergairah perekonomian. Berkah yang didapatkan warga seperti dari menjual hidangan berbuka, dimana penjual hidangan ini hanya berjualan pada saat bulan ramadhan.
Banyak warga muslim yang menetap disejumlah wilayah AS, seperti dikota Dearborn. Dearbon ini Dearborn yang termasuk wilayah metropolitan kota Detroit di negara bagian Michigan. Seperti kita ketahui bahwa Detroit merupakan markas industri mobil Ford. Di kota ini terdapat banyak warga Arab yang bekerja pada sektor industri mobil. Warga keturunan Arab telah menetap di kota itu sejak datangnya gelombang imigran Arab pertama pada sekitar awal hingga pertengahan abad ke-20. Dikota ini pula terdapat Islamic Center of America (Pusat Islam Amerika), dengan masjid terbesar di Amerika Utara. Selain berkerja pada sektor industri mobil. Warga keturunan Arab juga menjalani berbagai bisnis eceran, membuka toko-toko dan restoran-restoran.
Salah satu restoran itu bernama Famous Hamburger yang menjual hamburger halal. Restoran cepat saji ini tutup pada siang hari dan baru buka mulai pukul 6:00 sore selama Ramadan. Seperti dilansir Marketplace, restoran yang dimiliki dan dikelola keluarga ini setiap hari setelah matahari terbenam selama Ramadan kewalahan diserbu pelanggan. Mohamed Haider adalah manajer umum restoran itu. Dia mengatakan, restorannya begitu ramai sehingga pelanggan harus menelpon terlebih dulu untuk memesan tempat duduk sebelum datang ke restoran itu.
Adnan Duranni adalah CEO American Halal, sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam produksi makanan halal bagi umat Islam di Amerika. Masih menurut Marketplace, Duranni mengatakan Ramadan benar-benar meningkatkan omzet penjualan perusahaannya. Katanya, Ramadan bahkan bisa diumpamakan sebagai Thanksgivings Day atau “Hari Bersyukur” di Amerika, tapi bedanya Ramadan berlangsung selama 30 hari berturut-turut. Kepada Marketplace, Adnan mengatakan Ramadan memberinya 30 persen omzet usaha sepanjang tahun. Di antara Muslim di Amerika, Ramadan diibaratkan seperti Superbowl – yakni pertandingan final sepakbola ala Amerika yang umumnya ditonton warga dengan makan-makan. Bedanya, suasana gembira Ramadan dilakukan setiap malam selama sebulan.
Sementara itu, situs berbagi video Youtube meluncurkan saluran baru selama Ramadan, yakni Youtube.com/Ramadan. Seperti dilansir Marketplace, Maha Abouelenein dari Youtube mengatakan dalam saluran Ramadan itu dapat ditonton 50 opera sabun berbahasa Arab yang populer di dunia Muslim. Dia mengatakan, setelah berbuka puasa dan sholat, keluarga-keluarga di Timur Tengah dan Afrika Utara biasanya berkumpul untuk menonton televisi. Sajian Youtube itu akan menjadi alternatif, dan konten program-program Youtube khusus untuk Ramadan itu tentu akan menghasilkan uang. (reff:voa)